4 Cara Allah Memberikan Rezeki

Ada 4 cara Allah memberi rezeki kepada makhluk-Nya:
1. REZEKI TINGKAT PERTAMA (YANG DIJAMIN OLEH ALLAH)
"Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya." (QS. 11: 6)
Artinya Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yang terendah.
2. REZEKI TINGKAT KEDUA
"Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya" (QS. 53: 39)
Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Jika ia bekerja dua jam, dapatlah hasil yang dua jam. Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak. Tidak pandang dia itu muslim atau kafir.

Hidup Bagaikan Perjalanan Menaiki Kereta Api

Hidup bagaikan sebuah perjalanan menaiki kereta...
Dgn stasiun2 pemberhentiannya..
Dgn perubahan2 rute perjalanan..
Dan dgn kemalangan2 !
kita mulai menaiki kereta ini ketika kita dilahirkan
Dan orangtua kita yg memesankan tiket kita
Kita menduga bahwa mereka akan selalu bersama kita dlm perjalanan kereta ini

Suara Itu Adalah Aku !

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. “Aduh!”, jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan.
Si bocah amat terkejut ketika mendengar suara dikejauhan menirukan teriakannya persis sama, “Aduhh!”

Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, “Hei, siapa kamu?” Dan jawaban yang terdengar adalah “Hei, siapa kamu?”. Lantaran kesal mengetahui suaranya ditirukan, si anak berseru “Pengecut kamu!” Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, “apa yang terjadi?”

Dengan penuh kearifan, sang ayah tersenyum, “Anakku, coba perhatikan” lelaki itu berkata keras, “Saya kagum padamu!” suara dikejauhan menjawab, “Saya kagum padamu!” Sekali lagi sang ayah berteriak “Kamu sang juara!” Dan suara itu kembali menjawab, “Kamu sang juara!”

Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap tidak mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, “Suara itu adalah GEMA, tetapi sesungguhnya itulah KEHIDUPAN”.

“Kehidupan memberikan umpan balik atas semua ucapan dan tidakanmu, nak”, jelas sang ayah. “Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin banyak mendapatkan cinta didunia ini, maka ciptakanlah cinta didalam hati. Jika kita ingin dihargai, maka hargai terlebih dahulu orang lain. Dan jika kita ingin dihormati, maka mulailah dengan menghormati orang-orang di sekitar kita.